PERSIPASI BEKASI |
Sepenggal cerita perjalanan PERSIPASI BEKASI
PERSIPASI Bekasi adalah team lokal sepakbola Kota
Bekasi walaupun di Kabupaten Bekasi meiliki team yang lebih dulu telah
ada yaitu PERSIKASI Kabupaten Bekasi sebelum pemekaran wilayah Bekasi
ditahun 1998. Karena Kota Bekasi telah memiliki pemerintahannya sendiri
maka dengan penuh kesadaran untuk membentuk team Kota Bekasi maka
terciptalah PERSIPASI Bekasi yang diartikan yaitu PERSATUAN SEPAKBOLA
PATRIOT BEKASI dan selanjutnya mengikuti kejuaraan pertama kali pada
waktu PORDA diKab. Bogor pada tahun 1999. Pada waktu itu selaku
penanggung jawab team adalah walikota menjabat yaitu H. Nonon Suntani
dan sebagai pelatih saat itu H. Warta Kusuma dan asisten pelatih
Muhammad AR. Msi dan sekaligus jadi juara pertama dan mendapatkan medali
emas. Pada saat itu juga diperkuat oleh pemain muda berbakat Bekasi
seperti Hendra ( Amoy ), Firmansyah dan Mardiansyah. Dari kejuaraan
tersebutlah yang memotivasi Kota Bekasi untuk melanjutkan mengikuti liga
Indonesia.
Dan pada tahun 2000 pertama kali mengikuti liga Divisi II ( Dua ) yang pada saat itu hanya untuk wilayah Jawa Barat yang bergulir setiap tahun. Pada saat itu, pelatih kepala adalah Umar Alatas dan gagal lolos sebagai Juara. Untuk mencoba peruntungan agar dapat lolos Liga professional maka pada tahun 2001 mengikuti Divisi II ( Dua ) tingkat nasional, dan sebagai pelatih Maman Suryaman sebagai asisten pelatihnya Muhammad AR, Msi. Karena tidak lolos secara terpaksa kembali mengikuti Divisi II ( Dua ) tingkat Jawa Barat, sebagai pelatihnya Tias ( Bang Topik ) dan asistennya Muhammad AR, Msi
Pada tahun 2003 mencoba peruntungan kembali dengan mengikuti Divisi II ( Dua ) musim 2003 – 2004 tingkat nasional, Dibawah kepemimpinan Muchtar Muhammad awal dimana management PERSIPASI Bekasi lebih professional dengan mengenal system kontrak dalam mencari pemain. Pada saat itu yang menjadi pemain kontrak termahal yaitu Ferry Sandria ( sekarang sebagai pelatih PS SIAK, Riau ). Sebagai pelatih kepala yaitu Umar Alatas dan asisten pelatih Muhammad AR, Msi.
Dan pada Divisi II ( Dua ) Musim 2004 – 2005, kepemimpinan PERSIPASI Bekasi oleh Alm. Kamaludin Zaini dan sebagai manajer oleh DR. Rahmat Efendi. Pelatih saat itu Ipong Silalahi. Ditahun ini pula dihapuskannya kembali system kontrak pemain dan tidak lolos promosi Divisi Utama. Dan di kompetisi Divisi II ( Dua ) Musim 2005 – 2006 dibawah manajer H. Dedi junaedi dan sebagai pelatih yaitu Yusuf Bachtiar ( Sekarang asisten Pelatih PERSIB Bandung ) yang membawa PERSIPASI Bekasi diperingkat IV ( Empat ) dan lolos promosi DIVISI I ( satu ) untuk musim 2007 – 2008, dimana saat itu mulai berdiri SUPPORTER BEKASI cikal bakal SOEBEX ( SOEPORTER BEKASI ) yang pada saat itu anggotanya hanya sekitar 15 sampai 20 orang itupun hanya dari wilayah Sentra dekat terminal Bekasi yang mempunyai jiwa besar untuk mendukung team kebanggaan Bekasi.
Karena lolos Divisi I ( satu ) musim 2006 – 2007 dibawah tangan manager Abudin maka management PERSIPASI Bekasi kembali mengusung system kontrak agar lebih professional dengan mengontrak beberapa pemain asing untuk mengisi amunisi PERSIPASI Bekasi agar lebih kuat dan disegani lawan – lawannya. Seperti, Rodrigues Wallace Da Silva, Claudio dan Thomas. Ketiga pemain asing semuanya berasal dari Negara Samba Brazil dan dikenal sebagai Trio Brazil Laskar Patriot. Dan saat itu, sebagai pelatih kepala yaitu Umar Alatas. Saat itu pula, PERSIPASI Bekasi sangat disegani oleh lawan – lawannya.
Pada Divisi I ( Satu ) musim 2008 – 2009, pergantian managent pun dilakukan. Sebagai Ketua Umum PERSIPASI Bekasi dijabat oleh Muchtar Muhammad, jabatan managernya oleh Syukur Nababan sedangkan pelatih kepala oleh H. Warta Kusuma serta Asisten pelatih oleh Muhammad AR, Msi. Dan berkat dukungan yang setia dari SOEBEX MANIA dan do’a seluruh warga masyarakat Bekasi pula maka PERSIPASI Bekasi lolos promosi DIVISI UTAMA dengan peringkat 4 besar.
Ditahun 2009 PERSIPASI Bekasi lolos DIVISI UTAMA musim 2009 – 2010. Dan pergantian management pun dilakukan, sebagai manajer Chandra Utama dan pelatih Kepala H. Warta Kusuma serta asisten pelatih Muhammad AR, Msi. Dan pergantian pemain asing pun dilakukan dengan mengontrak JP. Boumsoung asal Kamerun sebagai striker untuk diduetkan dengan pemain lokal Bekasi yaitu Mansyur Alaina. Dan untuk mengisi pemain tengah PERSIPASI Bekasi pun mengontrak Stephen Nagbe Mennoch asal Liberia inipun untuk bermain bersama pemain lokal Bekasi yaitu Mardiansyah. Dimusim ini pula perkembangan SOEBEX MANIA sangat pesat yang pada tahun 2007 hanya beranggotankan 15 sampai 20 orang tetapi di musim ini anggota SOEBEX MANIA mencapai 2000 anggota yang tergabung dari beberapa wilayah yang ada di Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi. Di Musim ini pula banyak torehan prestasi yang berhasil diraih seperti Piala Fairplay ( Piala untuk team yang paling Fair dan sportif dalam menjalankan setiap laganya ) dan Runner up group I ( satu ) selanjutnya lolos delapan besar babak penyisihan agar dapat lolos ke liga Kasta tertinggi, yang saat itu LIGA SUPER INDONESIA sebelum adanya perpecahan ditubuh PSSI sebagai organisasi induk sepakbola Indonesia.
Pada pertandingan penyisihan delapan besar group I ( Satu ) sebagai tuan rumah ditunjuk diStadion Gelora Delta Sidoarjo yang diikuti oleh DELTRAS Sidoarjo, PERSIBO Bojonegoro, PERSIPASI Bekasi dan PERSIDAFON Dafonsoro Papua. Pertandingan pertama dibabak penyisihan delapan besar PERSIPASI Bekasi melawan PERSIBO Bojonegoro dengan hasil akhir 0 – 2 untuk kekalahan PERSIPASI Bekasi. Dipertandingan berikutnya PERSIPASI Bekasi dijamu team tuan rumah DELTRAS Sidoarjo, dalam pertandingan ini pula PERSIPASI Bekasi menelan kekalahan dengan hasil akhir 1 – 0 untuk DELTRAS Sidoarjo dan jelang waktu hanya beberapa hari PERSIPASI Bekasi harus melakukan pertandingan melawan PERSIDAFON Dafonsoro diKota Malang untuk pertandingan kali inipun PERSIPASI Bekasi harus berbagi poin dengan PERSIDAFON dengan hasil akhir 1 – 1. Dibabak penyisihan delapan besar group I ( Satu ) untuk memberikan bukti yang nyata bahwa SOEBEX Mania adalah supporter yang loyalitas dan sangat mencintai team lokal Bekasi serta sebagai menjalin tali silaturahmi antar supporter yang ada di Indonesia. Maka dengan semangat yang tinggi SOEBEX MANIA berangkat ke Sidoarjo untuk memberikan dukungan serta mengawal PERSIPASI Bekasi agar dapat lolos menuju kasta tertinggi dan sebagai Juara dalam Divisi Utama musim 2009 – 2010. Tetapi tuhan berkata lain PERSIPASI Bekasi harus puas dengan posisi 4 dan berhasil membawa piala Fairplay.
Diliga Divisi Utama musim 2010 – 2011 PERSIPASI Bekasi berganti manager kembali yang musim lalu dijabat oleh Chandra Utama yang saat itu terlibat kasus hukum terpaksa harus digantikan oleh H. Aan Suhanda tetapi pelatih kepala dan asisten pelatih masih memakai seperti tahun sebelumnya dan merekrut pemain asing baru asal DELTRAS Sidorajo yaitu Saydee Kwateh ( Liberia ) untuk menggantikan posisi JP. Boumsong yang hengkang ke PERSIKABO Bogor. Dan Kwateh pun hanya bertahan setengah musim dikarenakan kurangnya kontribusi terhadap PERSIPASI Bekasi maka secara terpaksa harus digantikan oleh pemain asing baru mantan pemain topskore Liga Super Indonesia yang saat itu bermain untuk AREMA Malang yaitu Emmanuel Serge. Akan tetapi harapan management agar membantu mengangkat PERSIPASI Bekasi untuk dapat lolos kembali Babak delapan Besar hasilnya kurang memuaskan dengan peringkat 3 dari hasil akhir Divisi Utama 2010 -2011.
Divisi Utama 2011 – 2012 adalah masa tersulit PERSIPASI Bekasi yang harus dilewati, bagaimana tidak dimusim ini pula diberlakukan kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini MENDAGRI mengeluarkan surat agar team sepakbola professional Indonesia supaya tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Inilah yang menjadi penyebab banyaknya team yang failed karena ketidakmampuan dalam mendapatkan dana operasional team. Yang pada awal musim 2011 – 2012 PERSIPASI Bekasi masih dibawah manager H. Aan Suhanda harus memberikan jabatannya kepada H. Dana Satria karena ketidakmampuannya untuk melanjutkan jabatannya dan dengan alasan bahwa kepala dinas Pemerintah daerah dilarang memiliki dua kepala jabatan. Akan tetapi dimasa sulit ini para pelatih, pemain dan para ooficial masih tetap semangat untuk melanjutkan pertandingan hingga selesai, dan sebagai bukti mereka masih semangat disetengah musim 2011 – 2012 PERSIPASI Bekasi bertahan diposisi II ( Dua ) klasemen sementara.
Semoga sepenggal cerita perjalanan PERSIPASI Bekasi sebagai acuan bahwa kita harus tetap bangga akan team local yang ada diBekasi.
Just FOOTBALL, FUN & FANATIC
Dan pada tahun 2000 pertama kali mengikuti liga Divisi II ( Dua ) yang pada saat itu hanya untuk wilayah Jawa Barat yang bergulir setiap tahun. Pada saat itu, pelatih kepala adalah Umar Alatas dan gagal lolos sebagai Juara. Untuk mencoba peruntungan agar dapat lolos Liga professional maka pada tahun 2001 mengikuti Divisi II ( Dua ) tingkat nasional, dan sebagai pelatih Maman Suryaman sebagai asisten pelatihnya Muhammad AR, Msi. Karena tidak lolos secara terpaksa kembali mengikuti Divisi II ( Dua ) tingkat Jawa Barat, sebagai pelatihnya Tias ( Bang Topik ) dan asistennya Muhammad AR, Msi
Pada tahun 2003 mencoba peruntungan kembali dengan mengikuti Divisi II ( Dua ) musim 2003 – 2004 tingkat nasional, Dibawah kepemimpinan Muchtar Muhammad awal dimana management PERSIPASI Bekasi lebih professional dengan mengenal system kontrak dalam mencari pemain. Pada saat itu yang menjadi pemain kontrak termahal yaitu Ferry Sandria ( sekarang sebagai pelatih PS SIAK, Riau ). Sebagai pelatih kepala yaitu Umar Alatas dan asisten pelatih Muhammad AR, Msi.
Dan pada Divisi II ( Dua ) Musim 2004 – 2005, kepemimpinan PERSIPASI Bekasi oleh Alm. Kamaludin Zaini dan sebagai manajer oleh DR. Rahmat Efendi. Pelatih saat itu Ipong Silalahi. Ditahun ini pula dihapuskannya kembali system kontrak pemain dan tidak lolos promosi Divisi Utama. Dan di kompetisi Divisi II ( Dua ) Musim 2005 – 2006 dibawah manajer H. Dedi junaedi dan sebagai pelatih yaitu Yusuf Bachtiar ( Sekarang asisten Pelatih PERSIB Bandung ) yang membawa PERSIPASI Bekasi diperingkat IV ( Empat ) dan lolos promosi DIVISI I ( satu ) untuk musim 2007 – 2008, dimana saat itu mulai berdiri SUPPORTER BEKASI cikal bakal SOEBEX ( SOEPORTER BEKASI ) yang pada saat itu anggotanya hanya sekitar 15 sampai 20 orang itupun hanya dari wilayah Sentra dekat terminal Bekasi yang mempunyai jiwa besar untuk mendukung team kebanggaan Bekasi.
Karena lolos Divisi I ( satu ) musim 2006 – 2007 dibawah tangan manager Abudin maka management PERSIPASI Bekasi kembali mengusung system kontrak agar lebih professional dengan mengontrak beberapa pemain asing untuk mengisi amunisi PERSIPASI Bekasi agar lebih kuat dan disegani lawan – lawannya. Seperti, Rodrigues Wallace Da Silva, Claudio dan Thomas. Ketiga pemain asing semuanya berasal dari Negara Samba Brazil dan dikenal sebagai Trio Brazil Laskar Patriot. Dan saat itu, sebagai pelatih kepala yaitu Umar Alatas. Saat itu pula, PERSIPASI Bekasi sangat disegani oleh lawan – lawannya.
Pada Divisi I ( Satu ) musim 2008 – 2009, pergantian managent pun dilakukan. Sebagai Ketua Umum PERSIPASI Bekasi dijabat oleh Muchtar Muhammad, jabatan managernya oleh Syukur Nababan sedangkan pelatih kepala oleh H. Warta Kusuma serta Asisten pelatih oleh Muhammad AR, Msi. Dan berkat dukungan yang setia dari SOEBEX MANIA dan do’a seluruh warga masyarakat Bekasi pula maka PERSIPASI Bekasi lolos promosi DIVISI UTAMA dengan peringkat 4 besar.
Ditahun 2009 PERSIPASI Bekasi lolos DIVISI UTAMA musim 2009 – 2010. Dan pergantian management pun dilakukan, sebagai manajer Chandra Utama dan pelatih Kepala H. Warta Kusuma serta asisten pelatih Muhammad AR, Msi. Dan pergantian pemain asing pun dilakukan dengan mengontrak JP. Boumsoung asal Kamerun sebagai striker untuk diduetkan dengan pemain lokal Bekasi yaitu Mansyur Alaina. Dan untuk mengisi pemain tengah PERSIPASI Bekasi pun mengontrak Stephen Nagbe Mennoch asal Liberia inipun untuk bermain bersama pemain lokal Bekasi yaitu Mardiansyah. Dimusim ini pula perkembangan SOEBEX MANIA sangat pesat yang pada tahun 2007 hanya beranggotankan 15 sampai 20 orang tetapi di musim ini anggota SOEBEX MANIA mencapai 2000 anggota yang tergabung dari beberapa wilayah yang ada di Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi. Di Musim ini pula banyak torehan prestasi yang berhasil diraih seperti Piala Fairplay ( Piala untuk team yang paling Fair dan sportif dalam menjalankan setiap laganya ) dan Runner up group I ( satu ) selanjutnya lolos delapan besar babak penyisihan agar dapat lolos ke liga Kasta tertinggi, yang saat itu LIGA SUPER INDONESIA sebelum adanya perpecahan ditubuh PSSI sebagai organisasi induk sepakbola Indonesia.
Pada pertandingan penyisihan delapan besar group I ( Satu ) sebagai tuan rumah ditunjuk diStadion Gelora Delta Sidoarjo yang diikuti oleh DELTRAS Sidoarjo, PERSIBO Bojonegoro, PERSIPASI Bekasi dan PERSIDAFON Dafonsoro Papua. Pertandingan pertama dibabak penyisihan delapan besar PERSIPASI Bekasi melawan PERSIBO Bojonegoro dengan hasil akhir 0 – 2 untuk kekalahan PERSIPASI Bekasi. Dipertandingan berikutnya PERSIPASI Bekasi dijamu team tuan rumah DELTRAS Sidoarjo, dalam pertandingan ini pula PERSIPASI Bekasi menelan kekalahan dengan hasil akhir 1 – 0 untuk DELTRAS Sidoarjo dan jelang waktu hanya beberapa hari PERSIPASI Bekasi harus melakukan pertandingan melawan PERSIDAFON Dafonsoro diKota Malang untuk pertandingan kali inipun PERSIPASI Bekasi harus berbagi poin dengan PERSIDAFON dengan hasil akhir 1 – 1. Dibabak penyisihan delapan besar group I ( Satu ) untuk memberikan bukti yang nyata bahwa SOEBEX Mania adalah supporter yang loyalitas dan sangat mencintai team lokal Bekasi serta sebagai menjalin tali silaturahmi antar supporter yang ada di Indonesia. Maka dengan semangat yang tinggi SOEBEX MANIA berangkat ke Sidoarjo untuk memberikan dukungan serta mengawal PERSIPASI Bekasi agar dapat lolos menuju kasta tertinggi dan sebagai Juara dalam Divisi Utama musim 2009 – 2010. Tetapi tuhan berkata lain PERSIPASI Bekasi harus puas dengan posisi 4 dan berhasil membawa piala Fairplay.
Diliga Divisi Utama musim 2010 – 2011 PERSIPASI Bekasi berganti manager kembali yang musim lalu dijabat oleh Chandra Utama yang saat itu terlibat kasus hukum terpaksa harus digantikan oleh H. Aan Suhanda tetapi pelatih kepala dan asisten pelatih masih memakai seperti tahun sebelumnya dan merekrut pemain asing baru asal DELTRAS Sidorajo yaitu Saydee Kwateh ( Liberia ) untuk menggantikan posisi JP. Boumsong yang hengkang ke PERSIKABO Bogor. Dan Kwateh pun hanya bertahan setengah musim dikarenakan kurangnya kontribusi terhadap PERSIPASI Bekasi maka secara terpaksa harus digantikan oleh pemain asing baru mantan pemain topskore Liga Super Indonesia yang saat itu bermain untuk AREMA Malang yaitu Emmanuel Serge. Akan tetapi harapan management agar membantu mengangkat PERSIPASI Bekasi untuk dapat lolos kembali Babak delapan Besar hasilnya kurang memuaskan dengan peringkat 3 dari hasil akhir Divisi Utama 2010 -2011.
Divisi Utama 2011 – 2012 adalah masa tersulit PERSIPASI Bekasi yang harus dilewati, bagaimana tidak dimusim ini pula diberlakukan kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini MENDAGRI mengeluarkan surat agar team sepakbola professional Indonesia supaya tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Inilah yang menjadi penyebab banyaknya team yang failed karena ketidakmampuan dalam mendapatkan dana operasional team. Yang pada awal musim 2011 – 2012 PERSIPASI Bekasi masih dibawah manager H. Aan Suhanda harus memberikan jabatannya kepada H. Dana Satria karena ketidakmampuannya untuk melanjutkan jabatannya dan dengan alasan bahwa kepala dinas Pemerintah daerah dilarang memiliki dua kepala jabatan. Akan tetapi dimasa sulit ini para pelatih, pemain dan para ooficial masih tetap semangat untuk melanjutkan pertandingan hingga selesai, dan sebagai bukti mereka masih semangat disetengah musim 2011 – 2012 PERSIPASI Bekasi bertahan diposisi II ( Dua ) klasemen sementara.
Semoga sepenggal cerita perjalanan PERSIPASI Bekasi sebagai acuan bahwa kita harus tetap bangga akan team local yang ada diBekasi.
Just FOOTBALL, FUN & FANATIC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar